Garangan jawa terkenal dengan keberanian dan kekejamannya dalam bertarung.

Karnivora kecil mirip musang ini adalah garangan, memiliki nama ilmiah Herpestes javanicus. Sesuai namanya, habitat garangan di Indonesia meliputi seluruh Pulau Jawa dan juga Pulau Sumatera bagian utara. Meskipun sebagian besar area hutan telah beralih fungsi, tetapi garangan masih cukup mudah dijumpai. Sebab karnivora kecil ini mudah beradaptasi dan tidak pilih-pilih makanan.

Ukuran tubuh garangan bervariasi, dengan bobot tubuhnya berkisar antara 0,5–1 kg. Umumnya memiliki warna tubuh cokelat kelabu hingga cokelat kemerahan.

Garangan jawa aktif berburu mangsa di siang maupun malam hari. Ia sering terlihat menyeberangi jalan di siang hari. Mangsa utamanya adalah tikus, namun garangan tidak keberatan memangsa apa pun hewan kecil yang ditemuinya: burung, reptil, kodok, serangga, bahkan kalajengking. Dilaporkan bahwa garangan sering menjilati dan mengisap darah mangsanya yang keluar dari luka; dan karenanya hewan ini dapat membunuh banyak ayam, bila sempat masuk ke dalam kandang.

Hewan pemangsa ini umumnya hidup di semak-semak dan padang rumput, daripada di hutan yang rapat. Aktif di atas tanah (terestrial) dan jarang memanjat pohon, garangan tidur dalam lubang-lubang di tanah, lubang pohon dan tempat yang serupa.

Sebagai anggota suku Herpestidae yang dikenal sebagai pembunuh ulung, garangan juga tangkas membunuh ular beracun. Dia akan menggigit bagian belakang kepala ular sebelum memangsanya.

Di perumahan penduduk yang tinggal dekat dengan perkebunan atau semak-semak, garangan juga sering datang mengganggu ayam peliharaan mereka. Sehingga garangan diburu dan dibunuh. Tetapi tidak hanya jadi pengganggu, garangan juga bisa dimanfaatkan sebagai predator alami tikus di perkebunan atau sawah. Hasil panenpun tetap aman

By: Irwan Manjalo