The power of panik. Anemon laut yang tidak bisa berenang tiba tiba bisa berenang ketika ada ancaman predator

Halo sobat nebtovers. Stomphia merupakan anemon laut yang terkenal dengan perilaku berenangnya. Banyak dari organisme ini dapat ditemukan di pantai barat Amerika Serikat. Mereka hidup di air asin pada kedalaman 80-100 meter, dan habitatnya berupa kerikil berpasir dan cangkang moluska.


Kebanyakan Stomphia berwarna oranye terang, dapat tumbuh hingga diameter sekitar 6 cm, dan memiliki 80-160 tentakel kecil. Stomphia memakan makhluk planktonik serta udang dan krustasea kecil. Biasanya, anemon laut dikenal sebagai organisme yang tidak bergerak, itulah yang membuat Stomphia begitu menarik. Fakta bahwa mereka mampu melakukan perilaku berenang membuat mereka tak tertandingi spesies anemon lainnya. Jadi kapan anemon ini berenang, dan seperti apa bentuknya?


Dalam kebanyakan kasus, Stomphia berenang di hadapan predator. Predator ini termasuk bintang laut kulit dan nudibranch tikus (siput laut), keduanya ditemukan di wilayah Pacific Northwest.  Reaksi awal Stomphia terhadap predator ini melibatkan serangan dengan tentakelnya melakukan kontraksi secepat kilat, di mana mereka menarik tentakelnya ke dalam seluruh tubuhnya. Kemudian, tubuhnya memanjang dan tampak seperti payung terbalik. 


Hal ini memungkinkan mereka terbawa arus, dan kaki anemon berayun maju mundur. Anemon mulai mendorong dirinya melalui air dan berenang, mencari daerah lain untuk dihuni. Mereka mampu mendeteksi cangkang dengan mendarat di permukaan dasar laut, dan meraba sekelilingnya dengan tentakel dan kaki mereka. Begitu mereka menemukan tempat yang aman, Stomphia akan bergerak tegak dan tetap di tempatnya. Sungguh menakjubkan bagaimana hewan laut ini memiliki pola pergerakan yang begitu rumit dan bahkan mampu melarikan diri dari predator!


Seperti semua anemon laut, Stomphia juga merupakan invertebrata: mereka tidak memiliki tulang belakang. Perlu juga dicatat bahwa anemon tidak memiliki sistem saraf pusat, melainkan memiliki “jaring saraf” yang membentang di seluruh tubuhnya. Hal ini mungkin menjadi alasan mengapa anemon dapat bereaksi terhadap rangsangan dengan sangat cepat.

 

By: Irwan Manjalo

Dikutip dari https://www.lakeforest.edu

Artikel populer


Artikel terkait



Tinggalkan komentar