Berikut Penjelasan Ilmiah tentang Semburan Gas Bercampur Lumpur di Pesantren Kalimantan Barat

Semburan lumpur panas muncul dari dalam tanah milik Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Alamiyyah di Kecamatan Jungkat, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat setelah pengelola pesantren melakukan pengeboran tanah sedalam 40 meter untuk mendapatkan sumber air bersih.


Selain menyemburkan lumpur panas, dari dalam tanah juga keluar bau menyengat yang diduga merupakan bau gas. 


Peristiwa serupa juga pernah terjadi beberapa tahun lalu di lingkungan pesantren tersebut. Tahun 2003 dilakukan pengeboran untuk mendapat air bersih dan terjadi semburan lumpur panas.


Terkait adanya ledakan dan lumpur panas yang keluar dari dalam tanah itu, dia mengatakan pemerintah setempat telah melakukan pengecekan sampel tanah.



Secara ilmiah semburan lumpur dan gas tersebut merupakan jenis gas biogenik atau gas rawa. Jenis gas ini biasanya mengeluarkan semburan gas yang tidak banyak dan akan mati dengan sendirinya dalam waktu tertentu. Untuk mengetahui kandungan gas tersebut beracun atau tidak, pemerintah harus melakukan pemeriksaan terlebih dahulu dengan menggunakan alat pendeteksi gas.


Apabila bau gas tersebut menyengat, kemungkinan besar itu adalah H2S . Dan kalau gas sampai menyebur tinggi ke atas tentu harus lebih mudah lagi mendeteksi baunya. Ia menambahkan, jika gas tidak beracun atau tidak mengeluarkan bau, gas tersebut adalah jenis metana atau CH4. Secara alamiah kejadian seperti ini merupakan hal yang biasa terjadi dan bukan sesuatu yang aneh.




Tinggalkan komentar