Bernapas menggunakan paru paru, kenapa paus tidak dapat bertahan lama di darat saat terdampar?

Dalam seminggu terakhir, tercatat ada tiga kasus paus terdampar di Bali. Paus paus tersebut berasal dari dua spesies yang berbeda, yakni paus bryde dan paus Sperma. Ketiga paus tersebut dinyatakan meninggal tak lama setelah terdampar. Dari peristiwa di atas muncul pertanyaan dari netizen indonesia, “Paus kan bernafas menggunakan paru paru, kenapa dia tidak dapat bertahan lama di darat saat terdampar?” Yuk kita bahas alasannya kenapa hal itu bisa terjadi.

Paus adalah hewan mamalia yang hidup di air yang bernafas dengan paru-paru. Paus menghirup oksigen layaknya hewan mamalia lainnya melalui lubang pernapasan yang ada pada bagian atas tubuhnya. Tapi kenapa paus tidak bisa bertahan di darat seperti hewan mamalia darat lainnya? Ada beberapa alasan mengapa paus tidak dapat pertahan hidup di daratan meskipun paus adalah hewan yang bernapas dengan paru-paru seperti hewan mamalia darat lainnya.

1. Dehidrasi


Sama seperti ikan, paus adalah hewan yang sangat bergantung pada air untuk hidup. Dengan berada di luar air maka kulit paus akan kehilangan kelembaban kulitnya dan dengan cepat akan kekeringan di bawah sinar matahari karena kulitnya yang sensitif tidak didesain untuk bertahan di bawah sinar matahari layaknya hewan darat.

2. Bobot Tubuh


Ketika hewan sebesar paus berada di daratan, bobot tubuhnya yang besar akan menjadi masalah yang serius. Paus akan kesulitan bernapas karena bernapas membutuhkan energi untuk mengembangkan paru-parunya. Dalam keadaan tertekan paru paru tidak dapat berfungsi normal mengakibatkan mereka kesulitan bernafas. Hal tersebut sama ketika kamu bernapas dan ada beban yang berat di dada yang membuat paru-paru Anda tidak mengembang. Berapa lama Anda bisa bertahan sebelum Anda pingsan?

Selain itu struktur tubuh paus tidak akan bertahan di luar air, bobot tubuhnya sendiri akan menghancurkan organ-organ penting di dalam tubuhnya karena gravitasi, ditambah kondisi pantai yang panas terik bisa menyebabkan kondisi buruk bagi paus Lubang tempat mereka biasa bernapas, jika tertutup sebentar saja akan menyebabkan mereka tercekik dan mati lebih cepat lagi

3. Kepanasan

Di bawah lapisan kulit terluarnya paus memiliki lapisan lemak yang cukup tebal yang mengelilingi tubuhnya. Di dalam lautan lapisan lemak ini sangat berguna untuk menjaga organ-organ tubuh yang penting tetap hangat terutama di daerah yang beriklim dingin. Tetapi ketika berada di luar air misalnya ketika terdampar di pantai, paus akan dengan cepat mengalami overheat atau kepanasan.

Penulis: Irwan manjalo



Artikel terbaru

Tinggalkan komentar