Pacu jawi merupakan sebuah olahraga balap sapi dari kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat yang dilakukan di area persawahan. Setiap kali musim panen berakhir, masyarakat setempat mengadakan atraksi budaya ini. Tujuan utama adalah untuk hiburan semata dan pengisi waktu luang hingga sawah siap ditanam kembali.
Pacu jawi dikendalikan oleh seorang joki tanpa alas kaki dengan alat bajak sebagai tempat berpegangan dan bertumpu yang dikaitkan pada sepasang sapi dan kemudian berlari di dalam sawah berair dan berlumpur. Uniknya sang joki menarik dan menggigit ekor sapi (gigit ikua) agar sapi berlari kencang.
Beberapa sapi ada yang berlari lurus hingga selesai, ada juga yang larinya berbelok dan keluar jalur.



